“Eih, Wenda sekarang jarang gabung ama kita ya?,” Ujar Felly
“Iya tuh, masak tiap siang dia ngilang gitu aja,” Tambah Christy
“Ada masalah kali!!,” Sambar Devi
“Kan kalau ada masalah seharusnya dia bilang ke kita, siapa tahu dia bisa bantu,” Sahut Gigi sambil mengotak-ngotak Bbnya.
“Duar!!!,” Seseorang mengejutkan dari belakang. Keempat chibi yang sedang asyik ngerumpi di kantin sekolah mengelus dada.
“Ih Cherly, mau kami jantungan apa?,” Ujar Felly dengan gayanya yang manja
“Ih ih maaf!!!” Cherly mengelus kepala Felly
“apa-apaan sih, gak lucu tau,” Felly manyun
“Maafin aku dong fell, aku kan Cuma bercanda,” Cherly merasa bersalah, digenggamnya tangan Felly erat sambil menundukkan kepala,
“Duarr!!!” seru Felly memegang kedua pundaknya
“Aw!!,” Cherly refleks berteriak. Felly, Devi, Gigi dan Christy tertawa terpingkal-pingkal.
“Satu sama Wee!!!,” Felly menjulurkan lidahnya, Cherly malah tersenyum.
“By the way, pergi sekolah naik busway tadi kalian ngomongin apa? Serius amat, amat aja gak serius,” Tanya Cherly sembari bercanda
“Itu tuh Si Wenda, suka ngilang gitu kalo pulang sekolah. Udah jarang banget kumpul ama Chibi-chibi,” Ujar Gigi
“Kalian tahu kenapa?,” Tanya Cherly
“Nah itu yang kita omongin, dia gak ada cerita apa-apa,” Jawab Devi
“Hmhh, iya juga sih akhir-akhir ini si Wenda emang aneh,” Felly memegang dagunya bergaya sok serius
“Apa-apaan sih gaya begituan!!!, kayak emak-emak lagi mikirin cara bayar hutang atau lari dari huatn,” Sergah Christy, sontak saja Gigi, Devi, dan Felly tertawa, Cherly mesem mesem gak karuan.
***
“Kamu kenapa sih Wenda?,” Tanya Cherly siang itu di halte sekolah
“Kenapa apanya? Aku gak kenapa kepana!,” Jawab Wenda sambil mengalihkan pandangannya
“Iya, kamu itu aneh akhir-akhir ini. Kamu bukan Wenda yang kami kenal.,”
“Aku? aku berubah? Enggak tuh kayaknya. Kalian aja yang terlalu ambil pusing,” Sahut Wenda ketus
“Please Wend!! Kalau kamu punya masalah, omongin ama kita, siapa tahu kita bisa bantu kamu! Ingat, kita sahabatan udah lama,”
“Aku gak sedang punya masalah kok,” Wenda terus memalingkan wajahnya
“Terus kamu kenapa? Kenapa kamu jarang sekali gabung ama kami. Cerita dong Wend,”
“Eh Cher, sekali lagi lho dengar ya!! Gue gak kenapa-kenapa!!! Dan kalian gak perlu ambil pusing!!!,” Wenda menatap mata Cherli tajam lalu meninggalkan Cherly yang hanay berdiri membatu. Tak menyangka ia akan mendengar kalimat itu dari mulut sahabatnya, Wenda.
***
Senja itu Matahari telah jatuh ke ufuk barat. Langit telah menjingga dan mega-mega beraarak berkejar di lagit yang kian gelap. Anisa duduk sendiri di atap sebuah bangunan yang setengah jadi. Bangunan ini adalah sebuah proyek yang entah kenapa tidak di lanjutkan. Dulu saat SMP Anisa sering ke sini untuk menghabiskan waktu sendiri. Hari ini entah kenapa ia sangat ingin untuk kembali menikmati senja yang indah di tempat itu. berteman gitar kesayangannya ia terdiam sejanak kemudian bernyanyi, “Ketika malam datang, aku hanya sendiri, melihat bintang bintang ….”
“Aku terdiam sepi,” sebuah suara kecilmenyambung bait lagu yang tengah Anisa nyanyikan.
Bersambung
Kamis, 08 Desember 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
8 komentar:
apik kang. Mangga leresaken. ¿_(^^,)
ayo lanjutkan , jadi penasaran.
gw pengen nanya kan eragon ninggal trus si anisa pergi ke kuburan nya si era? lah kok ni si era ad lagi? trus yg d kuburin siapa?
kan ala sinetron indonesia tuh..... jadi ya yang mati bisa hidup lagi hahahaha,,, mau tau? tunggu kelanjutannya
Cepet dong kelanjutannya..
Gak sbr nih..
sumpah ini cerita bagus banget... saya selalu membaca sambil membayangkan kejadiannya... cerita ini bisa dijadikan sebuah komik atau film (not ftv or sinetron)..
hohoho makasih komennya
Haha kcian si anisa..
Posting Komentar