Subscribe:

Ads 468x60px

Pages

Jumat, 16 Desember 2011

Chibi's Diary Episode #10


“Eragon” bisik Anisa pelan. Sebuah suara dari seorang lelaki telah meotong bait lagu yang sedang ia nyanyikan. Langit mulai gelap, dan ia tak dapat mengenali sebuah sosok yang berdiri tegak di belakangnya. Diamatinya sosok itu dengan tajam, sosok yang sepertinya ia kenali, tapi siapa? Ia masih tak mampu menebak.
“Siapa ya?,” Tanya Anisa pelan
“Gelap ya? Jadi kamu gak mengenali aku,” Suara itu sangat tidak asing bagi Anisa. Anisa mulai mereka-reka, namun tetap saja hasilnya nihil.
“Ih, siapa sih?,” Anisa tambah penasaran
“Aku…, Ehm, Aku.,…,”
“Hey, jangan bercanda, aku sedang gak mau bercanda,” Anisa mulai kesal
“Eits,,, maf kakak, ini aku Denny,”
“Oh!!! Deny yang waktu itu di rumah sakit kan?,”
“iya,,,,,”
“ngapain kamu di sini?,”
“Kasih tau gak ya?,”
“Ih, Dasar!!!! Ngajak kelahi ya?,”
“Upz,,,, kakak ganas juga ya. Gini, tadi aku gak senagaj liat kakak naik ke sini, jadi aku penasaran kakak mau ngapain,”
“Ih, nguntitin aku ya? Apa perlunya coba?,”
“Kakak gak tau ya? Tempat ini rawan kejahatan lho kak. Beberapa hari yang lalu aja, di sini ditemuin mayat,”
“Ih, masak?,”
“Iya serius, aku takut aja kakak kenapa-kenapa. Walau baru kenal, tapikan kita harus peduli ama sesama,”
“Owh, makasih ya!!! Ngomong-ngomong kamu kok tau lagu itu?,”
“Aku mah sering denger lagu itu kakak,”
“What? Dengar darimana? Yang tau lagu itukan Cuma aku dan seseorang saja.”
“Seseoranng? Seseorang siapa?,”
“Kamu jawab dulu, kamu dengarnya di mana?,”
“Hmmm,,, kak Era nyanyiin lagu itu tiap malam. Selama ini tak pernah ada sebaris kalimatpun yang keluar dari mulutnya selain lagu itu,”. Anisa terdiam sejenak, tubuhnya gemetaran, tanpa terasa air matanya menetes.
“Ini tidak mungkin!!!,” bisiknya lirih kemudian menyambar gitarnya dan berlari turun. Denny terdiam, ia kebingungan. Sesuatu yang aneh baginya.
***
>>> malam kakak
Sebuah pesan singgah di beranda inbox Era. Ditatapnya dalam layar Handphone, kemudian dihempaskannnya ke atas kasur, matanya terus berkeliaran menikmati langit malam dari jendela kamar. Tak lama berselang sebuah pesan kembali masuk ke ponselnya.
>>> hmmhhh, Wenda ganggu ya?
Lagi-lagi dihempaskannya Handphonenya ke atas kasur, diraihnya gitar di pojok ruangan kemudian mulai memetiknya dan bernyanyi lembut. Matanya masih terus menembus cakrawala, menerawangjauh seperti memutar kembali kenangan-kenangan yang terus berkeliaran di otaknya.
>>> kok gak balas sms? Gak ada pulsa? Wenda isiin ya?
Eragon menggelengkan kepala, perlahan ia mengetik.
kakak ada pulsa kok, lagi pengen sendiri, tolong jangan diganggu<<< tak lama sms balasan dari Wenda hinggap di ponselnya >>> maaf mengganggu
Untuk terakhir kalinya Eragon menghempaskan Handphonenya ke atas kasur dan terus bernyanyi. Ia sungguh tak tahu, Wenda menulis kalimat itu dengan air mata yang mengalir.

Bersambung

Kamis, 08 Desember 2011

Chibi's Diary Episode #9

“Eih, Wenda sekarang jarang gabung ama kita ya?,” Ujar Felly
“Iya tuh, masak tiap siang dia ngilang gitu aja,” Tambah Christy
“Ada masalah kali!!,” Sambar Devi
“Kan kalau ada masalah seharusnya dia bilang ke kita, siapa tahu dia bisa bantu,” Sahut Gigi sambil mengotak-ngotak Bbnya.
“Duar!!!,” Seseorang mengejutkan dari belakang. Keempat chibi yang sedang asyik ngerumpi di kantin sekolah mengelus dada.
“Ih Cherly, mau kami jantungan apa?,” Ujar Felly dengan gayanya yang manja
“Ih ih maaf!!!” Cherly mengelus kepala Felly
“apa-apaan sih, gak lucu tau,” Felly manyun
“Maafin aku dong fell, aku kan Cuma bercanda,” Cherly merasa bersalah, digenggamnya tangan Felly erat sambil menundukkan kepala,
“Duarr!!!” seru Felly memegang kedua pundaknya
“Aw!!,” Cherly refleks berteriak. Felly, Devi, Gigi dan Christy tertawa terpingkal-pingkal.
“Satu sama Wee!!!,” Felly menjulurkan lidahnya, Cherly malah tersenyum.
“By the way, pergi sekolah naik busway tadi kalian ngomongin apa? Serius amat, amat aja gak serius,” Tanya Cherly sembari bercanda
“Itu tuh Si Wenda, suka ngilang gitu kalo pulang sekolah. Udah jarang banget kumpul ama Chibi-chibi,” Ujar Gigi
“Kalian tahu kenapa?,” Tanya Cherly
“Nah itu yang kita omongin, dia gak ada cerita apa-apa,” Jawab Devi
“Hmhh, iya juga sih akhir-akhir ini si Wenda emang aneh,” Felly memegang dagunya bergaya sok serius
“Apa-apaan sih gaya begituan!!!, kayak emak-emak lagi mikirin cara bayar hutang atau lari dari huatn,” Sergah Christy, sontak saja Gigi, Devi, dan Felly tertawa, Cherly mesem mesem gak karuan.
***
“Kamu kenapa sih Wenda?,” Tanya Cherly siang itu di halte sekolah
“Kenapa apanya? Aku gak kenapa kepana!,” Jawab Wenda sambil mengalihkan pandangannya
“Iya, kamu itu aneh akhir-akhir ini. Kamu bukan Wenda yang kami kenal.,”
“Aku? aku berubah? Enggak tuh kayaknya. Kalian aja yang terlalu ambil pusing,” Sahut Wenda ketus
“Please Wend!! Kalau kamu punya masalah, omongin ama kita, siapa tahu kita bisa bantu kamu! Ingat, kita sahabatan udah lama,”
“Aku gak sedang punya masalah kok,” Wenda terus memalingkan wajahnya
“Terus kamu kenapa? Kenapa kamu jarang sekali gabung ama kami. Cerita dong Wend,”
“Eh Cher, sekali lagi lho dengar ya!! Gue gak kenapa-kenapa!!! Dan kalian gak perlu ambil pusing!!!,” Wenda menatap mata Cherli tajam lalu meninggalkan Cherly yang hanay berdiri membatu. Tak menyangka ia akan mendengar kalimat itu dari mulut sahabatnya, Wenda.
***
Senja itu Matahari telah jatuh ke ufuk barat. Langit telah menjingga dan mega-mega beraarak berkejar di lagit yang kian gelap. Anisa duduk sendiri di atap sebuah bangunan yang setengah jadi. Bangunan ini adalah sebuah proyek yang entah kenapa tidak di lanjutkan. Dulu saat SMP Anisa sering ke sini untuk menghabiskan waktu sendiri. Hari ini entah kenapa ia sangat ingin untuk kembali menikmati senja yang indah di tempat itu. berteman gitar kesayangannya ia terdiam sejanak kemudian bernyanyi, “Ketika malam datang, aku hanya sendiri, melihat bintang bintang ….”
“Aku terdiam sepi,” sebuah suara kecilmenyambung bait lagu yang tengah Anisa nyanyikan.
Bersambung

Jumat, 02 Desember 2011

Chibi's Diary Episode #8

Malam semakin dingin, hujan turun dengan deras. Malam itu Anisa hanya sendiri di rumah, Dinda sang kakak belum pulang sejak pagi, ada acara yang perlu ia hadiri di luar kota. Guntur menggelegar, Anisa ketakutan. Sejak kecil ia sangat phobia dengan suara guntur. Wajahnya pucat, tangan dan kakinya mulai merasakan dingin yang menjalar-jalar. Ia sudah diambang kesadarannya. Kalau ada kakaknya, pasti ia sudah memeluk kakaknya dengan erat, namun kali ini ia harus puas dengan memeluk guling erat-erat.
Hujan semakin deras, Anisa masih dalam ketakutanya. “Brak” sebuah suara terdengar dari luar jendela. Anisa terkejut bukan kepalang, ingin ia mengamati keluar, tapi ia sangat takut. Sayup sayup terdengar suara langkah kaki yang sedang berlari. Hatinya bertambah gelisah, namun ia tak dapat berbuat apa-apa. Kemudian ia membenamkan diri di balik selimut.

***
“Tadi malam hujannya deras banget ya?,” Ujar gigi seraya melahap nasi gorengnya
“Iya, aku aja ampe terperangkap gak bisa pulang” sahut Felly
“Emang kamu kemana?,” Tanya Christy
“Kehatimu” jawab Felly asal
“Ih, aku serius tahu!!!,” Christy mencubit paha Felly
“Aw!!! Sakit tau !!!,” Felly mengaduh
“Iya emang kamu kemana Felly?,” Wenda juga penasaran
“aku tadi malam tuh jalan bareng seseorang,” Felly tersenyum malu
“Siapa? Siapa? Gebetan baru yah?,” Tanya Cherly
“Cie cie cie cie,, makan makan!!!,” goda Angel
“Ih,, apa-apan sih? Wong masih pedekate doang,” Felly tersipu malu
“Siapa tuh?,” Tanya Devi
“entar deh tunggu tanggal mainnya, hahaha” Felly tertawa, yang lain hanya geleng-geleng kepala.
Tak lama berselang Anisa datang dengan wajah yang kusut?
“Kamu kenapa Anisa? Kok gak fresh gini?,” Tanya Cherly
“Enggak kenapa-kenapa kok, Cuma telat bangun, jadi gak sempat dandan,” Jawab Anisa lesu
“Udah sarapan?,” Tanya Cherly lagi. Anisa menggelengkan kepalanya pelan.
“Pesan gih sana!! Jangan biarkan kosong tuh perut!” Suruh Cherly.
“Bentar lagi kan masuk Cher,” Sahut Anisa
“Ih, Pak Gito gak datang tau!!! Udah deh buruan sana!,” Paksa Cherly. Anisa menurut. Tak lama Anisa kembali, ia mengambil duduk di tepi Cherly.
“Kok bisa telat bangunnya nis?” Tanya Wenda
“Semalam tu, aku gak bisa tidur. Taukan aku takut sama guntur?,”
“emang kak dinda kemana?,” Tanya Gigi
“Gak ada di rumah, ada urusan di luar kota,”
“Iya, tadi malam tuh Hujannya lebat banget. Aku aja ketakutan apalagi kamu,” Ujar Wenda
“terus semalam ada yanga neh di kost ku,”
“aneh gimana nis?,” Cherly penasaran
“Iya, ada suara-suara aneh di luar. Kayak ada orang gitu?,”
“Kamu yakin itu suara orang? Bukan kucing?,”
“Ish ish, aku tu yakin banget. Soalnya aku dengar suara orang lari gitu,”
“ih serem!!!,” Sambar gigi. Anisa terkejut, nafasnya turun naik.
“Gigi!!!,” Cherly memelototi gigi
“Maaf, aku lupa Anisa gak bisa terkejut,” Gigi menyesal
“Udah gak papa kok!!!,” Anisa mulai tenang
“Maafin aku ya nis!,” Gigi memegang tangan Anisa
“Iya, iya, gak papa kok gigi,” Anisa tersenyum
“Makasih ya Anisa,” Gigi ikut tersenyum!!!
***
“Kakak kok bisa demam gini?,” Tanya Wenda. Eragon hanya diam.
Siang itu Wenda kembali menyambangi rumah tempat Eragon tinggal. Tentu tanpa sepengetahuan sahabat-sahabatnya. Eragon sedang sakit.
“Jawab dong kak!!!” Wenda menggenggam tangan Eragon. Dengan cepat Eragon menarik tangannya lalu memalingkan wajah.
“Maafkan aku kakak, aku hanya ingin menunjukkan aku peduli,” ujar wenda. Eragon memandang wajah Wenda.
“Aku hanya ingin lebih dekat dengan kakak, aku sayang kakak!!,” . Eragon terkejut, diatatapnya Wenda dalam-dalam. Wenda menangis.
“Wenda kenapa nangis?,” Denny muncul dari belakang
“Enggak kok, Cuma kelilipan,” Jawab Wenda sekenanya. Denny beranjak Pergi
“Eits Den, tunggu!!!,” Wenda menahan Denny
“Kenapa Wend?,”
“Ini kak Era kok bisa sakit gini?,”
“Itu tadi malam kakak keluar hujan-hujan. Udah dicegah tapi gak mau,”
“Owh,” sahut Wenda pelan. Hatinya menyimpan sebuah tanya.
Bersambung….


Follow sang penulis di : @mimintwize atau Add : Yahya Muhaimin Elcidamy