Subscribe:

Ads 468x60px

Pages

Rabu, 27 Juli 2011

Chibi's Diary Episode#2


.
“Imut banget!!!,” seru angel
“Ganteng tau” sanggah Felly
 “Imut!!,” Angel tak mau kalah
“Ganteng!!!,” Felly juga tak mau kalah
“I to the M to the U to the T, IMUT,” Angel bersikukuh
“G to the A to the N to the T to the E to the N to the G, GANTENG,” Felly tetap tak mau kalah.
“Aduduh, pusing deh ah, kok gitu aja diributin, entar gue nabrak lagi ni,” Devi Kesal. Wajahnya masih khawatir. Memang wajah cowok itu sungguh mempesona, kulitnya putih hidungnya bangir rambutnya panjang dengan sedikit poni  yang menutup alis. Di pojok belakang mobil Anisa tidak bereaksi apa-apa. Ada seuatu di pikirannya. Entah apa? Tidak ada yang tahu.
“Anisa kamu kenapa?” tanya cherly, ia baru saja menyadari bahwa sejak helm yang dikenakan cowok itu dibuka anisa hanya tercengang kemudian memalingkan wajahnya. Menanggapi pertanyaan cherly Anisa hanya diam. Matanya menatap keluar dengan tatapan kosong.
“Anisa? Kamu dengar aku?,”. tanya cherly lagi. Anisa tetap diam. Tubuhnya menag sedang di dalam mobil yang sesak dengan sepuluh orang di dalamnya itu, tapi rohnya tengah melayang entah kemana.
“Mungkin Anisa shock Mamy,” Wenda menatap Anisa dengan wajah perihatin.
“Tapi aku enggak pernah lihat Anisa kayak gini sebelumnya lo,” Cherly masih bingung.
“Iya aku juga ,”  gigi menimpali. Satu-satunya chibi yang dalam pejalanan tidak banyak bicara.
“Sudahlah, entar juga baikan kok. Biarin deh,” Devi mencairkan suasana.
“Aw!!!,”  seru Angel,
“Ada apa lagi Angel?,” tanya Ryn yang duduk tepat di samping Angel.
“Ta..ta..tanganku,” angel menunjuk tangan kirinya  yang tanpa sengaja diduduki oleh Ryn.
“Aduh, Sorry Angel,” Ryn membiarkan Angel menarik tangannya.
“Hmmm,,, lecet gak ya?,” Angel mengelus-ngelus tangannya
“Idih, lebay deh kamu!!!,” Cibir Ryn. Angel hanya tersenyum.
“Aneh lu pada, kondisi gawat masih aja ngefun,” Devi terlihat masih khawatir. Bagaimnapaun juga ia yang menyetir, ia merasa bersalah.
“Aduh Devi ya, gag usah terlalu dipikirin gituh deh ah,” Gumam Christy
“gak dipikirin gimana?. Bayangin deh kalau ternyata dia geger otak terus amnesia atau gak sadar-sadar terus koma berbulan-bulan, atau malah pas sampai di rumah sakit dianya udah gak nafas. Gimana?,”
“Yah mikirnya jauh-jauh amat sih?,” Ujar christy pelan. Dari cara berbicara sepertinya ia juga mulai khawatir.
“Sudah! Sudah!, kita do’a aja semoga gak terjadi sesuatu yang lebih parah. Tuhan bersama kita kan?,” Cherly kembali menangkan. Devi mulai komat-kamit, mengikuti saran cherly ia sedang berdo’a. christy juga mulai komat-kamit dikuti Angel Felly dan Ryn. Anisa masih dengan pandangan kosongnya, sedangkan gigi tidak ambil pusing, ia asyik saja dengan blackberrynya ber online ria.
GigiChibi 
Kita Nabrak orang nih!! RT Silmi : Memangnya kenapa kakak? RT GigiChibi : Mau ke Mal akhirnya ke Rumah Sakit.. xD *Puzzzzzzink*
Begitulah bunyi Twitnya. Silmi adalah sepupu jauh Gigi, sama-sama tinggal di Jakarta tapi jarang berjumpa. Twitter adalah dunia mereka berkumpul.
***
“Gimana dok?,”  Cherly menyambut dokter Robby yang baru saja keluar dengan sebuah pertanyaan yang umum. Ia menanyakan keadaan cowok ganteng korban tabrak tadi.
“Saudari siapanya ya?,” dokter Robby balas bertanya
“Oh, saya yang mengantarkan korban kemari. Bagaimana keadaannya?,” tanya cherly lagi.
“Dia enggak apa-apa, Cuma tulang tangan kirinya yang sedikit retak. dalam beberapa hari ia sudah dapat keluar. Namun tangannya akan butuh waktu sebulan sampai benar-benar membaik,” Jelas Dokter Robby.
“Oke dok, terima kasih,”. Dokter Jimzz hanya tersenyum, ia berlalu. Sejenak kemudian chibi-chibi yang lain berlari-lari kecil menghampiri cherly.
“Gimana? Gimana?,” Devi penasaran
“Iya gimana? Gimana?” timpal Christy
“Masih gantengkan?,” Tambah Felly
“Idih lo tuh, masih aja yang dipikirnnya kayak gitu,”. Ryn menyenggol Felly.
“Aduh nanya nya ngantri duonk!!!. Tenang-tenang, dia gak apa-apa kok,” Jawab Cherly
“Sukur Deh kalau begitu,” Devi mengeluarkan nafas lega
“Eitz..eitzz, jangan senang dulu,” potong Cherly
“Memangnya kenapa kakak?,” Gigi penasaran.
“Tulang yang sebelah kirinya retak, butuh satu bulan untuk membaik,” jawab Cherly
“Yah..!!!!,” Devi cemberut.
“gak papa, gak papa, yang penting tetep ganteng deh euy,” Seru Felly
“Kesurupan apa ni anak, dari tadi ganteng, ganteng, ganteng, ganteng mulu” Christy menatap Felly.
“Oh ya, sepertinya ada yang kurang deh!!!,” Cherly menyadari sesuatu
“Kurang apa sih?” Ryn penasaran
“1,2,3,4,5,6,7,8” Gigi iseng menghitung teman-temannya
“Oh oya, Anisa kemana?,” Cherly menyadari bahwa sejak turun dari mobil ia tidak melihat Anisa bersama mereka.
“Mungkin masih ada di Mobil?,” ujar Wenda
“Mungkin aja, Kalian tungu di sini biar aku cek di mobil!,” Cherly meninggalkan teman-temannya di Ruang tunggu. Tak berapa lama berselang Cherly kembali.
“Anisanya ada?,” tanya Devi penasaran. Cherly menggeleng pelan.
“Kamu ada tanya satpam atau siapa gitu? Mungkin ada lihat Anisa,” tanya Gigi. Kali ini ia panik.
“Sudah, tapi enggak ada yang tau!,” jawab Cherly lesu.
“Lalu gimana nih?,” Christy dan Felly serentak bertanya. Keduanya bertatapan. Inilah salah satu alasana mereka sijuluki Twister Twin, selain sering memakai bajau yang sama tanpa janjian terlebih dahulu, mereka sering serempak mengeluarkan suatu kalimat yang sama.
“Gini, Devi dan Gigi jaga di sini kahwatir Anisa kemari. Aku, Ryn dan Wenda cari di luar, lalu Felly, Christy, dan Angel cari di dalam. Mungkin saja Anisa di dalam mencari Toilet atau apa gitu?,” Cherly mebagi tugas kepada para chibi untuk menemukan Anisa.]
Diluar Cherly melihat seorang cewek seumuran mereka yang sedang duduk di Taman Rumah Sakit. Sejak mobil masuk ke area Rumah Sakit Cherly telah melihatnya ada disitu.
“Eh Ryn, Wen, bukannya anak itu dari tadi yah di situ? Tanyain dia aja yuk!.” Ajak Cherly
“Ayo deh buruan,” sahut Wenda
Mereka berlari-lari kecil ke arah taman.
“Permisi, dik…” Sapa Cherly
“Chacha mbak!!! Panggi aja Chacha!” potong cewek yang ternyata bernama Chacha
“Boleh tanya enggak Cha?,” tanya cherly berbasa-basi. Sejujurnya ia ingin segera menanyai tentang anisa, tapi menurutnya kurang sopan kalau ia segera bertanya.
“Iya kak, silahkan!!,”
“Kamu ada lihat cewek setinggi kakak, terus rambutnya panjang, pakai tanktop motif bunga warna ungu?,” tanya Cherly panjang lebar
“Enggak lihat tuh kak!,”
“Ya sudah, terima kasih ya!,”. Cherly menatap Ryn dan Wenda bergantian. Wajahnya kecewa. Berkali-kali mereka mencoba bertanya pada orang-orang di sekitar taman dan tempat parkir namun hasilnya sama. Tidak ada yang melihat. Begitu juga dengan Felly, Christy, dan Angel, tidak ada seorangpun yang melihat Anisa.
Di ruang tunggu, untuk membunuh kebosanan Gigi kembali membuka Blackberrynya. Diamati Timeline yang memenuhi beranda Twitternya. Raut wajahnya berubah, perlahan ia membaca :
Anisachibi 
aku tahu Eragon telah mati!!!! Ini tidak mungkin terjadi :’(“
Bersambung

Minggu, 24 Juli 2011

CHIBI'S DIARY Episode#1



Pagi itu suasana kantin sangat ramai. Tidak seperti hari-hari sebelumnya. Maklum, awal bulan. Jatah jajan dari orang tua pasti baru saja dicairkan. Semua asik dengan kelompok masing-masing membiacarakan sesuatu yang bahkan terkadang tidak penting.
Tepat di pojok ruangan sekumpulan siswi cantik yang tengah asik ngobrol, entah apa yang dibicarakan, namun yang jelas dari tawa mereka yang meledak-meledak mereka pasti tidak sedang membahas tentang pelajaran. Seven girls, itulah nama yang mereka sematkan sendiri pada diri mereka. Beberapa dari mereka adalah model, sedangkan sisanya tidak pernah lolos casting. Mereka adalah masyarakat sekolah yang high profile. Berjalan dengan badan yang tegap dan dagu yang diangkat tinggi-tinggi adalah hal yang membuat geng ini kurang disenangi di sekolah.  Mereka jarang sekali terlihat  mengobrol dengan selain mereka ,seolah-olah siswa dan siswi lain tidak pantas untuk berbicara dengan mereka. Walaupun demikian, harus diakui bahwa kecantikan mereka mampu membuat siswa laki-laki menelan ludah ketika melihat mereka. Hal yang mebuat mereka lebih menyebalkan lagi adalah kebiasaan pamer barang mewah.  Setiap minggu ada-ada saja barang yang mereka pamerkan di sekolah. Entah itu mobil baru, atau bahkan pakaian dalam baru yang diakunya dibeli di singapore. Menyebalkan.
Dua baris didepannya, tiga cowok dengan gaya tak jelas  yang tak lain adalah X-Crew Mereka adalah tiga cowok dengan tampang pas-pasan namun cukup menjadi perhatian karena body atletis mereka. Aldo yang jago capoera, raka yang hoby breakdance dan vino yang anak basket memang cukup terkenal di sekolah ini. Gilanya, mereka sering telanjang dada di sekolah untuk memamerkan ke atletisan mereka itu. Walaupun ada guru.
Yang menarik perhatian adalah kelompok di tengah, Scandal. Mereka adalah Arez, Sinjo, dan Restu. Ketuaanya Arez Windradinata adalah sang bintang di sekolah ini. Tak ada satu siswipun yang enggak ngebet abis kepadanya,kecuali sembilan siswa yang menamai diri mereka chibi.
Chibi memang tidak setenar geng lain. Geng yang berkumpul tepat di sebelah kiri meja Scandal  ini hanyalah sembilan cewek yang bersahabat sejak SMP yang kemudian terus akrab hingga SMA. Cherly, Angel, Wenda, Ryn, Christy, Felly, Devi, Gigi dan Anisa adalah nama-nama mereka. Nama chibi yang berarti kecil atau lucu  memang menggambarkan diri mereka yang tinggi rata-ratanya hanya 158 cm. Anak-anak Chibi semuanya jahil dan kocak, sehingga  kalau ngumpul jadi rame kayak pasar. Kalau sedang tidak ada pelajaran mereka pasti ngumpul di pojok kelas kemudian negrumpi.Leader dari geng ini adalah Cherly, mungkin itu karena dari segi pola pikir ia lebih dewasa daripada teman-teman lainnya. Lucunya, di geng ini ada dua anggota yang sering dikira kembar, yaitu Felly dan Christy. Hal ini karena tinggi mereka relatif sama dan bahkan mereka sering mengenakan pakaian yang sama walaupun tidak janjian. Keistimewaan chibi ialah Evryone love them.
“Hhh, gue pingin ke mal abis pulang sekolah!” gumam felly, jarinya memainkan sedotan es di depannya.
“pengin belanja ? ikut ya!!,” sambar christy
“enggak kok, Cuma pengin cuci mata adja!!!,” sahut felly
“Itut donk!,” sambar Ryn
“ah elo mah kalau udah urusan cuci mata cepet,” goda anisa
“Udah-udah, mending kita jalannya sama-sama aja,” usul Cherly
“Makan-makan ya mamy!!!,” Wenda senyum sambil melirikkan matanya ke arah cherly, Cherly hanya mengangguk. Mulutnya masih dipenuhi suapan nasi goreng.
“Abis ini langsung pergi kan?” tanya Gigi ikut bicara.
“Eitz, nanti donk abis pulang sekolah. Loe gila apa mau bolos jamnya Pak Dicky. Mau kamu jadi perkedel sayur,” Angel angkat bicara.
“Oh iya ya!!,” Gigi mengangguk pelan.
Devi, Christy, dan Angel hanya tersenyum. Masing-masing asyik mengunyah makanan di mulutnya.
Pulang sekolah, sperti yang sudah direncanakan mereka bersembilan menuju mal. Tiga hari lagi bagi rapor, dan kemudian libur. Mereka sudah punya rencana besar
***
Mobil itu perlahan merayap menembus keramaian kota Jakarta. Jalanan yang macet memang sungguh menyebalkan. Sudah lebih dari satu jam mobil itu dan mobil-mobil lainnya terjebak dalam kemacetan.
“Ihhh,, udah jam lima nih, kapan kita nyampenya?” felly cemberut
“Sabar non felly, entar juga nyampe kok,” Angel membelai rambut felly dengan gaya sok keibuan. Chibi lain yang menyaksikan peristiwa itu hanya tersenyum kecil.
“ Iya Fell yang sabar, kan Mbok angel senantiasa di sisimu, iya kan mbok?” christy melirik Angel, tawa pun meledak di dalam mobil itu.
“eittz,,eitz,, jangan ada yang ngelucu lagi, entar aku enggak konsen nih nyetirnya.,” Devi berhenti tertawa, ia harus konsentrasi menyetir.  Ia adalah satu-satunya chibi yang sudah punyai SIM, makanya untuk tugas menyetir dialah bagiannya.
“iya deh bu supir, jangan ngambek dong, entar gaji bulan depan gak dibayar lho!!,” goda cherly
“gaji bulan kemarin aja belum dibayar nyonya!!,” sahut Devy. Sontak saja semua yang ada di mobil tertawa terbahak-bahak kecuali Devy.
“Elo yang gak nyuruh kita ngelucu, eh malah kamunya yang ngelucu, dasar aneh!!!,” gigi yang dari tadi tidak ikut andil dalam menciptakan kelucuan itu angkat bicara.
“kan aku yang neglucu, jadi akunya gak ketawa, jadi tetep konsen donk,” sahut Devi
“oh iya, ya,” gigi mengangguk pelan.
Tiba-tiba,”Brack!!!!”
“Awww!!!” jerit Devi. Mobil ngerem mendadak.
“ada apa dev?” tanya anisa
“iya ada apa?,” sambung angel
“ada apa sih kok ribut?,” cherly tak kalah penasaran.
“itu!!!,” Devi menunjuk k e depan mobil. Ternyata tanpa devi  sadari seorang pengedara motor berusaha menyalip di antara celah-celah mobil dan tanpa sengaja ketika ia menyalip mobil yang mereka tumpangi  ia terjatuh tepat di depan mobil itu kemudian tanpa sengaja tertabrak.
“Waduh, ini mah gawat,” tanpa anisa sadari dalam kondisi gawat ia memang selalu mengeluarkan dialek sundanya.
“Aduh, gimana ini?,” Devi bingung
“Sudah, tenang!!!. Ayo kita keluar, terus kita bawa ke rumah sakit,”  dalam kondisi seperti itu Cherly memang selalu menujukkan sisi kepemimpinannya.
Tanpa banyak bicara lagi kesembilan cewek mungil itu turn dari mobil dan bergabung dengan orang-orang yang mulai mengerumuni lokasi kejadian.  Di belakang mereka kemacetan semakin panjang.
“Pak! Pak!, tolongin angkat mas ini ke mobil dong,” cherly meminta bantuak kepada orang-orangyang berekerumun.
“oh ya, tolong motornya di bawa ke bengkel terdekat. Biar nanti kami yang tanggungjawab semua.” Tambah cherly. Ia satu-satunya chibi yang tidak panik.
Mobil kini mulai kembali merangkak mencarai celah agar dapat segera dapat membawa pengendara motor yang pingsan itu. Pengedara yang masih mengenakan helm itu  tidak terluka parah, hanya sedikit memar. Namun mungkin karena terbentur benda keras, ia tak sadarkan diri.
“yah, enggak jadi deh ke malnya,” gerutu Felly
“Aduh Felly, udah seperti ini, masih aja mikirin mal,” Angel kesal.
“oh ya, kok helmnya mas itu gak dilepas sih? Kan kasian susah nafas,” Anisa menyadari kalau helm pengedara motor itu belum mereka lepas.
“Oh iya, ayo cepet buka Cher,” Tambah Devi. Wajahnya masih terlihat panik. Cherly segera membuka helm yang dikenakan cowok itu.  semua terbelalak.
“Wah, kalau kayak gini saya enggak nyesal enggak jadi ke mal,” ujar felly
Bersambung